Hari
ke 3 KKN di bromo sunrise sudah mulai rame tamu berdatangan. Saya mendapat
bagian dari bos (Pak Vinny) untuk guiding tamu dari korea (Mr.chong dan
mrs.choi). Bersama driver (P.Penta),
saya menjemput tamu korea tersebut di Hotel Santika Malang pukul 08.00 pagi.
Paket wisata yang dipilih mereka yaitu start mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore
(view point 1, kawah bromo, savana, lion lava stone pasir berbisik dan kembali
lagi ke hotel santika malang).
cuaca di Tumpang cerah banget saat itu, liat aja tuh awannya bagus kan???
wuzzzzz....melaju menuju Bromo
Pengalaman
guiding pertama kali buat saya sangat berkesan. Tamu dari korea yang akan saya
guide tidak begitu menguasai bahasa inggris, jadi saya sedikit kesulitan dalam
berkomunikasi dengan mereka. Saya mencoba mengingat kembali materi public
speaking yang sudah saya dapatkan. Awalnya saya memperkenalkan diri dan mencoba
mengenal tamu yang akan saya guide ke Bromo. Kebetulan sekali tamu korea
tersebut sangat ramah jadi saya tidak kebingungan bagaimana cara mengakrabkan
diri kepada mereka. Sekitar pukul 08.30 kami menuju tumpang dan berganti jeep
di daerah ngadas. Sepanjang perjalanan saya bertukar info dengan mereka, saya
menanyakan pendapat mereka pertama kali ke malang. Mereka menjawab sangat senang
dan mereka berantusias ingin berkunjung ke bromo untuk melihat kawah serta
pemandangan savana. Setelah sampai di view point 1, kami memilih untuk duduk
sebentar dan menikmati kabut tebal yang tak kunjung menghilang. Saya mencoba
memecah kesunyian dengan memberikan pertanyaan seputar perjalanan dari malang
menuju bromo. Tamu korea tersebut sangat baik merespon pertanyaan saya sambil
menikmati biskuit yang mereka bawa. Setelah itu berlanjut ke kawah bromo dan
saya mencoba menawari untuk naik kuda atau tidak, karena tamu korea tersebut
sudah cukup tua (berumur 63 dan 64 thn). Tetapi mereka bertekad untuk jalan
kaki saja. Tiba-tiba di tengah perjalanan menuju anak tangga kawah bromo,
mr.chong merasa kelelahan dan tidak kuat berjalan lagi. Saya panik dan akirnya saya
putuskan untuk meyewa kuda. Setelah sampai di puncak, mereka sangat excited melihat pemandangan yang ada di
depan mereka. Tidak lupa saya membantu memotret foto mereka berdua untuk
kenang-kenangan. Kemudian kita beranjak ke pasir berbisik. Di sana saya
menjelaskan bahwa terdapat lion lava stone (batu yang menyerupai singa terbentuk
dari hasil larva gunung bromo saat erupsi). Saya juga menjelaskan megnapa
disebut pasir berbisik, karena pasirnya jika tertiup angin menghasilkan suara
gemuruh seperti orang sedang berbisik. Mereka cukup puas mendengar penjelasan
singkat dari saya, selebihnya mereka kembali berfoto-foto. Setelah itu kami
mengunjungi savana. Di sana kami tidak begitu lama berhenti karena mereka cukup
kelelahan setelah menaiki anak tangga saat di kawah bromo. Maka perjalanan
berakhir sampai di savana. Sekitar pukul 3 sore kami sudah keluar dari area
bromo. Sepanjang perjalanan pulang saya mencoba untuk berkomunikasi kembali dan
melakukan tanya jawab seputar perjalanan yang sudah dilakukan. Mereka sangat
senang dan mereka mengatakan akan menghubungi saya lagi jika mereka ingin
berlibur di Malang. Setelah samapi di malang, mrs.choi meminta untuk berhenti
sebentar di money changer dan setelah
itu mereka meminta saya untuk ikut makan malam bersamanya. Saya pun tidak
menolak karena saya ingin memanfaatkan waktu kebersamaan bersama mereka untuk
yang terakhir kalinya sebelum berpisah. Saat itu Mrs.choi menagtakan restaurant
jang jang bahwa makanan di dekat hotel santika sangat enak sekali dan saya
wajib untuk mencobanya. Saya sangat terkejut saat merekaberhenti di depang
depot gang djangkrik. Oh ternyata mereka menyebut depong gang djangkrik dengan
nama “jang jang resaturant” karena mereka tidak bisa mengucapkan kata gang
djangkrik. Cukup lucu jika diingat ingat.
Setelah makan malam selesai mereka mengucapkan terimakasih karena sudah menemani
mereka seharian dan saya sangat terkejut ketika mr.chong memberikan 1 lembar
uang dollars dengan nominal 10 dollar dan jika dirupiahkan sekitar Rp.100.000,-
saat itu saya sangat bahagia karena ini adalah pertama kalinya saya mendapat
uang dari hasil kerja walaupun masih KKN. Kami pun saling melambaikan tangan
ketika berpisah dan tidak lupa saya meminta maaf jika saya ada salah kata atau
melakukan hal yang tidak berkenan.
ini dia mereka tamu yg saya guide dr Kore (Mrs. Choi and Mr. Chong)
mereka sibuk memotret pemandangan selama di perjalanan :) cuaca cerah banget
ini ceritanya lagi macet di tengah2 perjalanan mau menuju view point 1 (pananjakan), karena waktu itu ada Jeep yg mogok. So, narsis dulu lah ya daripada bengong gak ngapa2in :p
disini "gue" sudah mirip kayak cucu mereka ya...wkwkwk LOL
Savana (mereka berdua so sweet banget walopun sudah tua) *envy
It's so wonderful places isn't?
-bukit Teletubies-
wow AWSOME :)
nyampe view point 1 (pananjakan) kabut tebal menyelimuti (-_-)
nah liat aja betapa bad moodnya saya melihat kabut yg menyebalkan itu g segera hilang
taraaaa....15 menit kemudian kabutnya lenyap tertiup angin, dan itulah hasilnya
Mr. Chong terkagum2 melihat keindahan View Point 1
narsis dulu sebelum mendaki ke kawah bromo, sebelumnya naik kuda, tapi sayang g sempet foto2 soalnya takut pertama kali naik kuda wkwkkw
yeeeeey semangat pasti bisa :p
kasihan banget :'( kecapek'an mereka, tapi mereka tetep semangat \m/
go go go....
masih sempet motret2 kok walpun sebenernya capek :)
wkwkkw gue g mau kalah narsis :p
wow it's so amazing volcano :)
hwaaaaaa......
pasir berbisik
dinner together with Mr.Chong and Mrs. Choi (Depot Gang Djangkrik)
bener2 tamunya buaek banget to the max pokoknya hehheeh lebay lagi deh gue
ini dia yg bikin cengar cengir pas pulang dr ngeTrip :)
lumayan banget, sudah diajak dinner bareng dan pas pulang dikasih begituan :D waaaahhhhh EXCITED
aku banyak mendapatkan pengalaman dari guiding pertama. Mulai dari perbedaan budaya
yang aku rasakan ketika menghadapi tamu dari korea tersebut serta cara
berkomunikasi dengan mereka. Missunderstanding sering terjadi ketika tamu dari
korea tersebut tidak memahami apa yang aku katakan kepada mereka. Dari hal ini
saya lebih banyak menggunakan bahasa isyarat atau bahasa tubuh untuk
melancarkan komunikasi dengan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar